Dara Puspita adalah kumpulan muzik berasal dari Surabaya, Jawa Timur yang dibentuk pada tahun 1964 dan dianggotai Titiek Adji Rachman (gitar utama), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bass), Susy Nander (drum), dan Ani Kusuma (gitar pengiring).
Populariti dan sensasi kumpulan ini baru terjadi setelah Titiek Hamzah sebagai permain bass menggantikan Lies pada 3 April 1965 . Lies meninggalkan Dara Puspita selama sebulan untuk menyelesaikan sekolahnya . Ketika dia kembali , Lies terus menggantikan Ani , sementara Titiek Hamzah tetap dipertahankan .
Dengan tranformasi Titiek AR , Lies , Titiek Hamzah , dan Susy , mereka tampil pertama kalinya di Bandung bersama Yanti Bersaudara dan Erni Djohan . Pada saat itu , keempat dara itu mendapat sambutan yang luar biasa daripada penonton.
Keunikan mereka diatas pentas adalah dengan melakukan hal - hal yang tak dilakukan kumpulan - kumpulan lelaki . Mereka bersorak dan menjerit sambil meraung - raungkan alat muzik sehingga sering lirik lagu menjadi tidak terdengar . Tetapi , banyak yang naik ke atas pentas ikut berjoget .
Sambutan penonton tidak hanya di Indonesia. Dalam persembahan mencari dana di Kuala Lumpur ( Malaysia ) awal November 1967 , mereka dialu-alukan beribu-ribu penonton yang juga berebut bersalaman dan minta tanda tangan . Pada kesempatan itu , Dara Puspita tampil bersama pelawak Alwi dan penyanyi Oslan Husein .
Show Di Kuala Lumpur 1967 |
Dalam
kehidupan sehari - hari , keempat gadis itu termasuk Lies , sangat ,
patuh kepada ibu bapanya sehingga dia baru giat bermain gitar ketika
duduk di bangku SMA . Titiek
AR yang lahir 19 Januari 1946 dan Lies 30 Januari 1948 adalah dua
daripada 10 anak Adjie Rachman , yang pada masa mudanya dikenali sebagai
pemuzik keroncong . Walaupun
ibu bapanya mula - mula tidak setuju kedua anak puterinya bermain muzik , mereka
akhirnya bangga ketika mengetahui Titiek AR bersama kumpulan sekolahnya
menjadi juara . Berjaya Titiek AR ini memacu Lies menekuni gitar dan bahkan juga organ . Hampir sama dengan Titiek dan Lies , Susy Nander (Drum) juga tidak disokong ibu bapa ketika menyatakan niatnya bermuzik . Namun ketekunan dan kekerasan hatinya membuat ibu bapanya menyerah juga . Susy
, kelahiran 5 Julai 1947 dengan nama Sioe Tjuan , adalah salah satu
daripada tujuh anak pasangan Tjan Tjun Han dan Hanna Elizabeth Nander . Kemahiran Susy sebagai drummer perempuan susy dijadikan batu semangat oleh para permain drum lelaki yang lain . Titiek Hamzah , yang lahir di Dungun 16 Januari 1949 , merupakan ahli termuda . Sudah meminati muzik sejak usia enam tahun dan bergabung dengan band
bersama Jopie Item yang bernama Xaverius . Titiek Hamzah , satu -
satunya ahli Dara Puspita yang masih aktif dalam muzik sampai sekarang .
Album
pertama berjudul Jang Pertama dirakam secara live dan dikeluarkan dalam
bentuk piring hitan berisi lagu lagu antara lain Pantai Pattaya , Tanah
Airku , Mari Mari , Ali Baba , Kenangan Yang Indah , Burung Kakaktua ,
Lagu Gembira , dan Surabaya . Salah satu lagu dalam album perdana ini bertajuk Tinggalkan Aku Sendiri , gubahan Yok Koeswoyo dari Koes Bersaudara .
Penggarapan muzik Titiek Hamzah dan kawan - kawannya biasa - biasa saja , bahkan sangat ketara pengaruhnya dari muzik Barat , seperti Everly Brothers atau Rolling Stones . Dengan keterbatasan itu , ternyata mereka berani membawakan Burung Kakaktua dengan gaya sendiri dalam abum Jang Pertama . Burung Kakatua yang menjadi salah satu hits Dara Puspita itu dinyanyikan oleh Lies AR
Lagu lain " Johor Bahru " menjadi sedemikian popular sehingga banyak orang beranggapan lagu itu adalah karya Dara Puspita dan tidak mengira bahawa nombor tersebut merupakan ciptaan kumpulan sandiwara Bintang Surabaya pada tahun 1928 , yang liriknya diubah suai oleh A Rachman , ayah Lies dan Titiek .
Sedangkan lahu " Mari Mari " ciptaan Titiek Puspa boleh dikatakan hadir dengan ciri khas mereka pada saat itu termasuk meletup - ledak dan ceria . Pantai Pattaya yang tidak kalah popular berbanding Surabaya , ternyata betul menurut Titiek Hamzah , terinspirasi oleh sebuah lagu yang dibawakan kumpulan muzik di Bangkok ( Thailand ) ketika mereka pelancongan ke sana . Demikian juga Pusdi dan Aku Pergi yang tercipta di Negeri Gajah Putih itu .
Dalam penciptaan lagu , Dara Puspita tidak merasa seterampil kumpulan-kumpulan muzik sekarang(di era mereka) . Itulah sebabnya Jang Pertama bergantung lagu-lagu Titiek Puspa , Yon Koeswoyo (Kenangan Yang Indah) , serta A Rachman dalam penulisan lirik .
Demikian juga pada tiga album selanjutnya . Album kedua mengandungi lagu - lagu Titiek Puspa , selain karya Titiek Hamzah . Titiek Puspa tetap dipercayai dalam album ketiga , Green Green Grass Of Home , dan album keempat , A Go Go .Dalam album ketiga , mereka membawakan Green Green Grass Of Home yang sebelumnya dipopularkan oleh Tom Jones dan juga Lonely Street ( Clarence Henry dan Andy Williams ). Pada album keempat , lagu Bee Gees , To Love Somebody , dinyanyikan dengan arrangement yang nyaris tak berubah dengan yang asli .
Tour Di Eropah
Dara Puspita berangkat ke Eropah pada Julai 1968. Tetapi, sebelumnya mereka di Iran. selalunya keempat gadis itu selalu memperoleh bantuan teknikal ketika memasang dan mempersiapkan alat sebelum pertunjukan di Indonesia, di luar negera mereka harus melakukannya sendiri. Kepanikan terjadi ketika kabel putus atau peralatan suara yang berat salah tempat dan harus dipindahkan. Untung, Moerdiono yang memimpin mereka berusaha membantu sebagai juru bahasa.
Titiek Hamzah dan kawan-kawan merasa terhibur ketika pertunjukan mereka memperoleh sambutan meriah. Bahkan, seorang kenamaan dari Kerajaan Iran pada waktu itu minta dinyanyikan lagi lagu Kakaktua.
Indonesian Embassy, Tehran, Iran 1968 |
Populariti Kian kemuncak
Perjalanan di Hongaria berakhir bulan Oktober 1969, atau satu tahun tiga bulan setelah mereka meninggalkan Tanah Air. Selama kurun waktu itu, Dara Puspita mengadakan lebih dari 250 pertunjukan di 70 kota besar dan kecil. Pada saat itulah mereka berkenalan dengan dua dari empat manager yang menangani mereka di Eropah.
Di London, Dara Puspita tinggal di daerah Chelsea, tidak jauh dari Carnaby Street dan Oxford Street di pusat ibu kota Inggris itu. Di sini, Titiek AR, Lies, Susy, dan Titiek Hamzah diperkenalkan kepada Collin Johnson dari NEM Enterprise, sebuah label yang menangani The Beatles pada awal kariernya.
DARA PUSPITA on Cover Page of AKTUIL Magazine No. 89 1972 |
Sebelum meninggalkan London menuju ke Perancis, Dara Puspita menghasilkan single Ba Da Da Dum dan Dream Stealer. Single ini pun senasib dengan yang sebelumnya. Tetapi, Dara Puspita segera melupakannya. Dari Perancis mereka menuju ke Belgia, Spanyol, dan Belanda.
Di Belanda, beberapa bulan sebelum kepulangan mereka ke Indonesia, tepatnya pada 11 September 1971, Titik Hamzah sempat menyatakan mengundur diri secara tertulis dari Dara Puspita.Hal tersebut menunjukkan telah terjadinya ketidak harmonian diantara mereka, bahkan sejak masih berada di Eropah lagi.
Kembali Ke Indonesia
Dara Puspita kembali ke Indonesia tanggal 3 Disember 1971 dan disambut bagaikan supergroup , sebagaimana Deep Purple yang mendarat di Lapangan Terbang Kemayoran enam tahun kemudian . Jadual persembahan sudah menunggu walaupun ada isu yang mengatakan Dara Puspita sebenarnya sudah bubar .Tidak hairan jika Dara Puspita menebarkan sensasi tentang rancangan bubar itu . Ketika lawatan di beberapa bandar , khabar angin tentang hal tersebut semakin menjadi - jadi . Apalagi masyarakat ingin tahu apa saja yang mereka peroleh selepas tiga tahun lebih berada di Eropah .
Dara Puspita Min Puls, bersama Judith Manopo as Bassist |
Selepas persembahan terakhir di Jakarta itu , Dara Puspita terbang ke Manado dan Makassar . Selepas itu Dara Puspita dinyatakan bubar , antara lain setelah Titiek Hamzah berkeras ingin menarik diri . Susy berusaha memujuk dengan mengatakan Dara Puspita sedang berada pada puncak karier dan sayang kalau perlu bubar saat itu. dan Akhirnya Dara Puspita di Bubarkan.
ANTARA LAGU-LAGU MEREKA
Bertamasja (Bertermasya) nyanyian Susy Nander